GuidePedia

0
Flying Fox Terpanjang Di Lampung dan Jam Matahari
BAKAUHENI, Kota Kalianda –  Guna menarik banyak minta warga masyarakat baik dari Provinsi Lampung maupun dari luar daerah Provinsi Lampung untuk singgah di objek wisata menara Siger, Dinas Parawisata Provinsi Lampung selaku instansi yang mengelola melakukan berbagai pembenahan.

Salah satu pembenahan yang dilakukan yakni dengan menambah berbagai sarana yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.



Kepala Dinas Kebudayaan dan  Parawisata Provinsi Lampung, Gatot Hudi Utama mengatakan, bahwa selain sebagai icon provinsi Lampung kawasan menara Siger juga dimaksudkan sebagai pusat informasi pariwisata, seni dan budaya Provinsi Lampung.

Disamping itu, lanjutnya, kawasan menara Siger juga diharapkan menjadi salah satu destinasi parawisata unggulan di Provinsi Lampung. Itu itu, ungkapnya, perlu adanya berbagai pembenahan dan penambahan prasarana yang dapat dinikmati oleh para pengunjung.

“Untuk sarana pemberian informasi, rencananya kita akan memasang touch screen (layar sentuh) yang berisikan informasi parawisata, seni dan budaya Lampung. Sehingga nantinya masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lengkap tentang parawisata, seni dan budaya Lampung bisa datang ke menara Siger,” ujarnya, beberapa waktu lalu..

Sedangkan untuk sarana lainnya yang bisa dinikmati oleh para pengunjung, jelas Gatot, saat ini sudah ada tambahan bangunan jam matahari yang merupakan pertama ada di pulau Sumatera. Dimana keberadaannya diharapkan dapat membantu para pelajar menggali ilmu pengetahuan.

Saat ini pun, terangnya, di menara Siger juga telah ada wahana flying fox sepanjang 170 meter yang bisa dinikami oleh pengunjung untuk menguji andrenalin mereka. Wahana flying fox yang ada di menara Siger tersebut merupakan yang terpanjang di Provinsi Lampung. para Pengunjung pun juga bisa melihat kawasan pelabuhan Merak yang ada di seberang laut dengan menggunakan dua unit teropong.

Tentunya, papar Gatot, penambahan berbagai prasarana tersebut diharapkan akan dapat menarik para penghunjung untuk datang dan singgah ke kawasan menara Siger. Menurutnya, salah satu rencana pengembangan, selain pusat informasi parawisata juga diharapkan akan menjadi sebuah destiniasi wisata berbasis sain dan budaya.

“Untuk itulah beberapa sarana yang kita bangun kita arahkan untuk memiliki nilai pengetahuan sain. Seperti halnya keberadaan jam matahari,” ungkapnya.

Dijelaskan oleh Gatot, bahwa pada tahun 2013 ini beberbagai pembenahan di kawasan menara Siger akan kembali dilakukan. Pihaknya, akan melakukan sinergi dengan dinas lainnya di Provinsi Lampung.

Sebab tambahnya, pihaknya tidak mungkin melakukan pengembangan kawasan menara Siger hanya dengan alokasi anggaran yang ada di Dinas Parawisata. Beberapa rencana pengembangan, imbuhnya, menjadi tupoksi dinas lainnya.

“Kita akan mensinergikan program pengembangan kawasan menara Siger dengan rencana program yang ada di Dinas lainnya. Sebab ada beberapa rencana pengembangan yang programnya ada di dinas lain,” pungkasnya.

Post a Comment

 
Top