Mendiknas Himbau Siswa Tidak Stress Hadapi UN
Kalianda, Lampung.terkini.co.id
- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh mengharapkan
siswa yang akan mengikuti ujian nasional (UN) menyiapkan diri dengan
baik agar tidak stres dan mendapatkan hasil maksimal.
"Semua punya tanggung jawab dan tantangan masing-masing, jadi
harus tetap sabar, berdoa dan jujur," kata Mendikbud, di Kecamatan
Penengahan, Lampung Selatan, Jum'at, (12/4).
Ia juga mengharapkan, siswa tetap tenang dan fokus dalam mengerjakan soal-soal tersebut. Pada pelaksanaan UN tahun ini, pihaknya memang telah memberlakukan beberapa upaya berupa metode baru untuk menekan kemungkinan-kemungkinan kecurangan.
Untuk memperkecil kemungkinan ini, kata dia, pihaknya membuat soal ujian dengan 20-30 variasi. Dengan demikian, dalam satu ruang kelas tidak ada yang mengerjakan soal yang sama begutu juga dengan ruang sebelahnya.
Lalu, setiap soal memiliki kode sehingga tidak mungkin terjadi pemindahan lembar jawaban antar-siswa dan lembar jawaban dengan soal dalam satu lembar saat pengerjaan yang dapat di robek untuk memisahkannya.
"Kami berusaha menanamkan kejujuran dalam pelaksanaan ujian ini," ungkapnya.
Selain itu, siswa juga tidak perlu khawatir karena nilai kelulusan itu tidak hanya berasal dari ujian melainkan 40 persen nilai rapor dan 60 persen nilai ujian--hingga dapat membantu siswa.
Terkait kekuatiran orangtua yaitu UN tahun ini menggunakan sistem barcode, maka M Nuh mengharapkana agar para orangtua jangan kuatir. Karena sistem komputerisasi tak mungkin akan salah berbeda dengan penngerjaan manual oleh manusia.
“Kalau komputer 'kan kertas di input dibaca oleh komputer maka hasilnya keluar begitu juga, berbeda dengan manusia“ terangnya kepada Kepritrkini.com sebelum meresmikan SMA Kebangsaan milik Yayasan Insan Cendekia.
Sekolah tersebut merupakan sekolah yang digagas oleh Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan. Zulkifli ingin agar siswa siswa berprestasi bisa bersekolah di tempat itu dan mendapat beasiswa. Karena seperti yang digagasnya pendidikan harus bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
- See more at:
http://www.lampungterkini.co.id/index.php/lampung/kalianda/item/194-mendiknas-himbau-siswa-tidak-stress-hadapi-un#sthash.bK2e6H6q.dpuf
Ia juga mengharapkan, siswa tetap tenang dan fokus dalam mengerjakan soal-soal tersebut. Pada pelaksanaan UN tahun ini, pihaknya memang telah memberlakukan beberapa upaya berupa metode baru untuk menekan kemungkinan-kemungkinan kecurangan.
Untuk memperkecil kemungkinan ini, kata dia, pihaknya membuat soal ujian dengan 20-30 variasi. Dengan demikian, dalam satu ruang kelas tidak ada yang mengerjakan soal yang sama begutu juga dengan ruang sebelahnya.
Lalu, setiap soal memiliki kode sehingga tidak mungkin terjadi pemindahan lembar jawaban antar-siswa dan lembar jawaban dengan soal dalam satu lembar saat pengerjaan yang dapat di robek untuk memisahkannya.
"Kami berusaha menanamkan kejujuran dalam pelaksanaan ujian ini," ungkapnya.
Selain itu, siswa juga tidak perlu khawatir karena nilai kelulusan itu tidak hanya berasal dari ujian melainkan 40 persen nilai rapor dan 60 persen nilai ujian--hingga dapat membantu siswa.
Terkait kekuatiran orangtua yaitu UN tahun ini menggunakan sistem barcode, maka M Nuh mengharapkana agar para orangtua jangan kuatir. Karena sistem komputerisasi tak mungkin akan salah berbeda dengan penngerjaan manual oleh manusia.
“Kalau komputer 'kan kertas di input dibaca oleh komputer maka hasilnya keluar begitu juga, berbeda dengan manusia“ terangnya kepada Kepritrkini.com sebelum meresmikan SMA Kebangsaan milik Yayasan Insan Cendekia.
Sekolah tersebut merupakan sekolah yang digagas oleh Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan. Zulkifli ingin agar siswa siswa berprestasi bisa bersekolah di tempat itu dan mendapat beasiswa. Karena seperti yang digagasnya pendidikan harus bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Post a Comment