Salon dan Spa Plus Plus Kian Marak di Bandar Lampung
BANDAR LAMPUNG - Ritme
kehidupan malam di Kota Bandar Lampung semakin menggeliat. Pasca
ditutupnya lokalisasi Panjang yang berada di sekitar pelabuhan Panjang,
Bandar Lampung, tak membuat bisnis esek-esek langsung sirna.
Tumbuh subur, itulah yang bisa dikatakan untuk Salon Plus Plus dan Spa Plus Plus di Bandar Lampung. Hal ini, merupakan dampak dari ditutupnya Lokalisasi Panjang, sehingga kegiatan 'mencari uang' melalui bisnis dan gemerlapnya dunia malam, terakomodir dengan hadirnya Salon Plus plus dan juga Spa plus plus, selain tempat karaoke.
Menurut pengamatan, jalur di sepanjang Jalan Yos Sudarso, mulai dari kawasan Pelabuhan Panjang hingga Teluk Betung, menjamur Salon yang memberikan service plus plus. Hal itu dibenarkan oleh Akang (bukan nama sebenarnya) saat dimintai keterangan.
“Dari luar ya Salon, tapi di dalamnya kita bisa bermain dengan para terapisnya. Bahkan ada salon yang nggak bisa nyalon (rambut dsb), tapi bisanya 'nyalon' yang lainnya sampai all in," jelas Akang sambil tertawa. Akang ini sudah sering keluar masuk salon plus plus yang ada di wilayah Teluk Betung, seperti dilansir sioot.com, Senin (8/9/2014).
“Umumnya, tarif di salon untuk all in sudah sama tempat kisaran Rp.200.000 – Rp.350.000, tergantung kita negonya dengan si terapis,” tambah Akang.
Tumbuh subur, itulah yang bisa dikatakan untuk Salon Plus Plus dan Spa Plus Plus di Bandar Lampung. Hal ini, merupakan dampak dari ditutupnya Lokalisasi Panjang, sehingga kegiatan 'mencari uang' melalui bisnis dan gemerlapnya dunia malam, terakomodir dengan hadirnya Salon Plus plus dan juga Spa plus plus, selain tempat karaoke.
Menurut pengamatan, jalur di sepanjang Jalan Yos Sudarso, mulai dari kawasan Pelabuhan Panjang hingga Teluk Betung, menjamur Salon yang memberikan service plus plus. Hal itu dibenarkan oleh Akang (bukan nama sebenarnya) saat dimintai keterangan.
“Dari luar ya Salon, tapi di dalamnya kita bisa bermain dengan para terapisnya. Bahkan ada salon yang nggak bisa nyalon (rambut dsb), tapi bisanya 'nyalon' yang lainnya sampai all in," jelas Akang sambil tertawa. Akang ini sudah sering keluar masuk salon plus plus yang ada di wilayah Teluk Betung, seperti dilansir sioot.com, Senin (8/9/2014).
“Umumnya, tarif di salon untuk all in sudah sama tempat kisaran Rp.200.000 – Rp.350.000, tergantung kita negonya dengan si terapis,” tambah Akang.
“Akang selalu ambil paket pijat tradisional, jadi pijatnya hanya 10
menit langsung 'tempur',” imbuhnya diselingi senyumnya yang mengembang.
“Bahkan kadang nggak perlu kita bilang pijat, beberapa terapis sudah langsung memburu kita, langsung merayu” sambung Akang.
Untuk tarif di Spa yang ada di sekitar Teluk Betung, menggunakan sistem paket yang berbeda-beda. Ada yang Gold dan ada yang Silver. Tarif di Spa antara Rp500.000 – Rp.750.000 semua bisa all in. Tapi ada juga Spa di wilayah Tanjung Karang yang tidak bisa all in. Kalau mau all in, harus dibawa ke luar (hotel). Tarifnya sekitar Rp350.000 – Rp.500.000.
Akang yang kesehariannya bekerja di sebuah proyek ini, hampir setiap minggu selalu berburu tempat esek-esek, mulai dari Salon, Spa, Panti Pijat, maupun komplek kost-kostan ayam kampus di belakang Unila dan di belakang UBL.
“Penghasilan besar, pengeluaran untuk esek-esek juga besar. Kalau ayam kampus agak susah, harus ada kenalan, atau kadang tukang becak dan ojek sekitar wilayah kampus-kampus menjadi perantara,” jelasnya.
Akhirnya saya ditemani Akang berkeliling melihat situasi Salon Plus plus, Spa, dan Panti Pijat. Mulai dari Teluk Betung, Panjang hingga di daerah Korpri dan Sukarame. Jika dihitung, ada puluhan salon plus plus dan belasan Spa yang tumbuh subur di Bandar Lampung.
Lalu bagaimana upaya pemerintah dan aparat untuk mengendalikannya? Tidak adakah razia rutin?
“Bahkan kadang nggak perlu kita bilang pijat, beberapa terapis sudah langsung memburu kita, langsung merayu” sambung Akang.
Untuk tarif di Spa yang ada di sekitar Teluk Betung, menggunakan sistem paket yang berbeda-beda. Ada yang Gold dan ada yang Silver. Tarif di Spa antara Rp500.000 – Rp.750.000 semua bisa all in. Tapi ada juga Spa di wilayah Tanjung Karang yang tidak bisa all in. Kalau mau all in, harus dibawa ke luar (hotel). Tarifnya sekitar Rp350.000 – Rp.500.000.
Akang yang kesehariannya bekerja di sebuah proyek ini, hampir setiap minggu selalu berburu tempat esek-esek, mulai dari Salon, Spa, Panti Pijat, maupun komplek kost-kostan ayam kampus di belakang Unila dan di belakang UBL.
“Penghasilan besar, pengeluaran untuk esek-esek juga besar. Kalau ayam kampus agak susah, harus ada kenalan, atau kadang tukang becak dan ojek sekitar wilayah kampus-kampus menjadi perantara,” jelasnya.
Akhirnya saya ditemani Akang berkeliling melihat situasi Salon Plus plus, Spa, dan Panti Pijat. Mulai dari Teluk Betung, Panjang hingga di daerah Korpri dan Sukarame. Jika dihitung, ada puluhan salon plus plus dan belasan Spa yang tumbuh subur di Bandar Lampung.
Lalu bagaimana upaya pemerintah dan aparat untuk mengendalikannya? Tidak adakah razia rutin?
"Selama ini masih aman, mungkin karena pihak lokasi selalu membayar
upeti kepada oknum," pungkas Akang mengakhiri perjalanan kami. (*)
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete