GuidePedia

0
Menara Siger Jadi Daya Tarik Wisata Lampung


LAMPUNG SELATAN - Siger merupakan bentuk yang paling mudah ditemukan di Lampung. Wujudnya bisa berupa gambar atau bentuk fisik. Siger yang arti sebenarnya mahkota yang biasa dikenakan wanita Lampung, memang sudah menyatu dengan kehidupan masyarakat "Bumi Ruwa Jurai".

Hampir setiap rumah di Lampung memasang bentuk siger. Demikian juga kantor dinas/instansi pemerintah dan swasta di Lampung tidak ketinggalan memasang siger. Bentuk mahkota perempuan itu menjadi daya tarik Lampung, untuk menyedot kedatangan wisatawan baik nusantara maupun manca negara.

Melihat peluang tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung mewujudkan siger dalam bentuk menara. Seperti halnya tugu Monumen Nasional (Monas) di Jakarta, pembangunan Menara Siger di Lampung dimaksudkan sebagai ciri khas, atau mengingatkan wisatawan akan wilayah Lampung. Pemilihan lokasi yang strategis pun memudahkan Menara Siger terlihat oleh wisatawan.

Menara Siger dibangun tahun 2005 dan diresmikan tahun 2008. Menara tersebut didirikan di atas Bukit Gamping, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Wisatawan yang datang dari arah Pelabuhan Bakauheni bisa langsung melihat menara yang didominasi warna merah dan kuning emas. Menara Siger memiliki enam tingkat dan berada di ketinggian 32 meter.

Di bagian atas Menara Siger, terbentuk tujuh kerucut yang simetris, dengan satu kerucut di tengahnya yang lebih tinggi. Tiga kerucut masing dibangun di sebelah kanan dan kiri. Kerucut tersebut dipercara masyarakat setempat melambangkan tujuh gunung yang berada di Lampung.

Wisatawan yang berkunjung ke Lampung, sebagian besar tidak melewatkan untuk mampir ke Menara Siger. Dari ketinggian Menara Siger wisatawan bisa melihat pemandangan wisata alam Lampung yang masih dipenuhi hutan-hutan asri. Sementara ke arah selatan, wisatawan bisa menikmati keindahan wisata bahari Lampung. Setelah diresmikan, jumlah kunjungan wisatawan ke arah Menara Siger terus menunjukan peningkatan. Terutama di hari-hari libur, di lokasi Menara Siger kepadatan wisatawan jadi bertambah.

Seperti yang terlihat dalam gelaran Festival Krakatau, Menara Siger merupakan salah satu tempat favorit yang dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara. Rombongan kendaraan kecil maupun besar memenuhi tempat parkir. Wisatawan di ketinggian Menari Siger tidak sekadar menikmati keindahan alam, tapi juga disuguhkan beragam makanan khas (kuliner) dan cinderamata masyarakat setempat.

"Saya penasaran saja dengan cerita soal Menara Siger dari teman. Pas saya berkunjung ke sini (Lampung), Menara Siger memang menarik. Bentuknya yang sangat mencolok dari kejauhan, mengundang tanya bangunan apa ini. Yang saya dengar sih, menara ini membentuk mahkota yang biasa dikenakan wanita Lampung," kata Subagyo wisatawan asal Klaten, Jawa Tengah.

Subagyo menuturkan, wisatawan pun dengan mudah mencapai lokasi Menara Siger. Sarana jalan menuju Menara Siger cukup bagus, demikian juga dengan kendaraan umum. Tidak percuma wisatawan mencapai ketinggian, karena dari sana akan menikmati pemandangan yang indah.

Sementara Mardiana wisatawan lokal asal Kalianda Lampung Selatan mengaku cukup puas dengan penyelenggaraan Festival Krakatau, yang memasukkan juga Menara Siger dari bagian kunjungan wisatawan. Dia berharap, pemerintah secara rutin dan lebih sering menggelar kegiatan di Menara Siger agar masyarakat setempat jadi tertarik untuk berkunjung.

"Harus ada kegiatan ya, misalnya pentas seni budaya digelar di Menara Siger. Jadi wisatawan tiduk melulu duduk-duduk menikmati pemandangan alam. Tapi wisatawan diperkenalkan juga dengan seni budaya Lampung. Ada maksud lain dari kunjungan wisatawan, di luar melihat-lihat bangunan menara," ujarnya.

Melihat tingkat kunjungan wisatawan yang cukup tinggi, Pemerintah Provinsi Lampung pun punya rencana pengembangan kawasan Menara Siger, menjadi lokasi wisata terpadu. Pengembangan kawasan Menara Siger akan melibatkan investor asing. Bahkan Pemprov Lampung cukup optimistis, wisata di kawasan Menara Siger akan lebih menarik dari Ancol, Jakarta. Salah satu investor yang menunjukkan minatnya untuk mengembangkan kawasan Menara Siger datang dari Singapura.

Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. mengungkapkan, kawasan wisata Menara Siger selama ini sudah mendatangkan pendapatan asli daerah (PAD). Tahun-tahun mendatang mungkin PAD yang akan diperoleh akan meningkat. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu dipikirkan pengembangan kawasan wisata Menara Siger agar lebih menarik lagi.

"Lokasi Menara Siger memang strategis. Jadi bukan hanya wisatawan yang sejak awal punya niat berkunjung, masyarakat biasa pun yang sedang melintas di jalan Trans Sumatra, yang hendak ke penyeberangan Pelabuhan Bakauheni atau sebaliknya, melihat bangunan Menara Siger, langsung tertarik untuk mampir," ucapnya.

Post a Comment

 
Top