KALIANDA -
Bagi para pehobi atau maniak memancing, belumlah lengkap jika belum
merasakan sensasi memancing di Tanjung Tua.
Hal tersebut wajar diungkapkan oleh para penggila hobi memancing di Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan. Bahkan pamor Tanjung Tua yang berada di Desa Penobaan, Bakauheni juga sangat melekat bagi para penggila hobi memancing di Kalianda dan beberapa daerah lainnya di Kabupaten Lampung Selatan.
Tanjung Tua memang dikenal sebagai salah satu spot (tempat ikan) memancing, khususnya untuk ikan-ikan berukuran besar.
Dan hampir setiap akhir pekan, kawasan yang berada dipesisir pantai di wilayah Kecamatan Bakauheni dipenuhi oleh para penggila hobi memancing. Para penggila memancing tersebut, tidak hanya dari wilayah Bakauheni dan Kalianda. Namun juga ada dari daerah Kecamatan Ketapang bahkan dari Bandar Lampung.
Menurut Iyan, salah seorang penggila memancing kepada lampung Terkini, saat menjajal peruntungan memancing di Tanjung Tua beberapa waktu lalu, lokasi tersebut memang menjadi surga bagi para penggila hobi memancing.
Dikatakannya, bahwa rata-rata ikan yang didapat oleh para pemancing memiliki berat minimal sekitar 10 kilogram. Sedangkan hasil tangkapan terbesar, ujarnya, yakni seberat sekitar 40 kilogram.
“Saya pernah dengar ada yang pernah dapat ikan sebesar 40 kilogram,” tuturnya kepada Lampung Terkini.
Biasanya, ungkap pria yang memiliki usaha conter HP tersebut, ada dua tipikal para pemancing di Tanjung Tua. Untuk warga sekitar lebih sering memancing secara manual tanpa menggunakan joran.
Dimana pemancing akan melemparkan lure/popper (umpan buatan) yang biasanya mirip ikan untuk kemudian menariknya kembali dengan melakukan gerakan ayunan. Menurutnya, biasanya gerakan lure tersebut mengusik ikan predator untuk menyambar lure/popper.
Sedangkan untuk pemancing yang datang dari Kalianda dan beberapa daerah lainnya, jelasnya, biasanya menggunakan joran.
“Ada yang menggunakan joran Joran Magura Napoleon atau ada juga Joran kamikaze,” ujarnya.
Sedangkan untuk jenis ikan yang pernah didapatkan oleh para pemancing, ungkapnya, diantaranya seperti ikan Simba, ikan kakap.
Sayangnya dari penelusuran Lampung Terkini, kondisi Tanjung Tua yang menjadi surga para hobi memancing itu masih kurang dikelola secara maksimal oleh pemerintah setempat. Jalan untuk menuju ke lokasi tersebut masih berupa jalan setapak yang melewati perekebunan jagung warga.
Bahkan jika hujan kondisi jalannya cukup memprihatinkan karena berlumpur. Sehingga cukup sulit untuk diakses dengan menggunakan kendaraan motor. Masih perlu untuk menambah infrastrruktur pendukung yang bisa digunakan untuk menjadikan Tanjung Tua tempat yang representatif untuk memancing.
Kepala Desa Bakuheni Sadide mengungkapkan bahwa usulan terkait pembangunan yang lebih bagus sudah diusulkan. Namun usulan tersebut masih menunggu untuk direalisasikan.
Setidaknya untuk lokasi memancing seterkenal Tanjung tua minimal ada tempat untuk berteduh permanen ataupun jalan yang lebih bagus dari sekarang. Karena selama ini pemancing berteduh dengan menggunakan tenda jika menginap.
Post a Comment