GuidePedia

0
Warga Harap Percepat Pembukaan Jalan Liwa-Krui
LIWA : Proses pembukaan jalan darurat di sisi jalan putus Liwa-krui terus di lakukan menggunakan alat berat, namun hingga kemarin (15-11) satu-satunya akses penghubung kabupaten pesisir Barat menuju Lampung Barat yang lumpuh total sejak Rabu (7-11) belum bisa di lalui kendaraan roda empat, bahkan untuk kendaraan roda dua hanya bisa melintas jika di gotong oleh warga.

Para pengendara berharap ada kejelasa dari pemerintah kapan jalur tersebut kapan selesai di perbaiki, karena berepngaruh pada semua lini." Sekarang makin tidak jelas kapan jalan bisa di lalui mobil, walaupun tiap hari eksapator kerja tapi sama saja kondisnya, tetap tidak bisa di lalui," ujar Rahmad, warga pesisir yang melintas, Jumat (15-11).

Dikatakannya, bukan hanya kesulitan melintas, untuk mengurus pajak mobilnya dirinya kwalahan, karena persyaratannya kendaraan harus di bawa saat membayar pajak," selasa nanti pajak mobil saya mati, gimana mau bayar pajak kalao mobil gak bisa melintas, saya yakin dari ratusan mobil di krui banyak lagi yang sudah mau mati pajak, atau jangan-jangan sudah mati pajak tapi gak bisa keliwa, " ujar dia.

Terkait wacana pihak samsat yang menempatkan mobil pelayanan keliling, Rahmad mengaku sampai saat ini belum ada di pesisir," mana ada mobil pelayanan pajak di krui, kalau cuma wacana buat apa, kita butuh aksi nyata. Yang ada kalau telat bayar tetap kena denda, makanya kami berharap jalan bisa cepat di lalui."Ujarnya.

Keluhan serupa di sampaikan agen koran, Sakar, ia mengaku kesulitan mendistribusikan koran langganan ke wilayah pesisir karena jalan putus," memang sering telat koran ke krui, abis mau gimana lagi, nyebrangin tumpukan koran di jalan longsor itu juga susah, tapi tetap saya usahakan, kadang dua hari sekali," ujar dia.

Dorong Jalan alternatif

Putusnya jalan Liwa-Krui tersebut, di sikapi oleh warga kecamatan Balikbukuit Abdul Rosid, ia mendorong pemerintah untuk kembali melanjutkan pembangunan jalan alternatif dari Lumbok seminung menuju Lemong pesisir barat, dimana saat ini jalan yang sebagian juga melintasi kawasan taman nasional tersebut sudah pernah di buka dan saat ini masih berupa jalan tanah.

"Longsor Liwa-Krui ini hampir tiap tahun terjadi, artinya memang harus di sikapi pemerintah. Setahu saya jalan alternatif, Lumbok-Lemong, itu sudah ada badan jalannya, kenapa tidak di lanjutkan. walapun tidak bisa cepat tetapi menurut saya itu salah satu solusi kedepan. Jadi saat longsor masih ada alternatif yang bisa di lalui sehingga transportasi tidak lumpuh total seperti saat ini. Bayangkan warga dari krui mau ke liwa gak bisa, dari Liwa ke Krui juga gak bisa," ujar dia.

Post a Comment

 
Top