Lumai Bisa Menjadikan Kulit Halus dan Awet Muda
KALIANDA – Perairan laut Indonesia menyimpan beraneka ragam tanaman
rumput yang dapat di konsumsi oleh masyarakat luas. Salah satunya
adalah, lumai atau latoh (Caulerpa Sp). Tanaman lumai yang biasa tumbuh
di sekitar batu karang didasar laut itu, diketahui banyak orang dapat
membuat kulit halus, awet muda dan juga mencegah penyakit kangker jika
mengkonsumsinya.
Kasi Produksi Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lamsel Edy Purwoko mengatakan, kandungan vitamin dan protein yang tersimpan didalam lumai atau latoh, tidak jauh berbeda dengan kandungan yang terdapat pada tanaman rumput laut lainya seperti agar-agar laut yang biasa dikonsumsi oleh masyarakt luas. Namun demikian, tanaman lumai tersebut sejauh ini memang belum ada yang menelitinya secara khusus. Sebab, tanaman lumai hanya sebatas makanan olahan masyarakat lokal.
“Rumput laut jenis lumai ini memang paling banyak di dapat didaerah perairan laut pesisir, seperti Kalianda, Rajabasa dan Lampung Barat. Karena, tanaman ini hanya sebatas makanan olahan lokal sebagai lalap makan. Oleh karena itu, belum pernah ada yang meneliti tanaman lumai ini secara khusus,”kata Edy kepada Radar Lamsel, kemarin.
Dia menuturkan, di negara Jepang, tanaman lumai atau latoh ini sudah banyak dikonsumsi oleh masyarakatnya disana. Dikatakanya, kebanyakan masyarakat di negara Jepang menyebutnya anggur laut. Karena dilihat dari bentuknya yang bulat-bulat kecil.
“Yang saya ketahui melalui salah satu stasiun TV Jepang yang pernah menyiarkan aneka makanan rumput laut, jika mengkonsumsi tanaman lumai dapat membuat tubuh menjadi awet muda. Mungkin karena itu, banyak masyarakat di negara Jepang yang mengkonsumsi makanan tersebut,”katanya.
Yuyun (38), salah seorang masyarakat asal Dusun Putih Doh, Kabupaten Tanggamus yang saat ini menetap di Lingkungkan Kalianda bawah menuturkan, makanan lumai sudah dikenalnya sejak usianya masih kecil. Menurutnya, hampir setiap hari dirinya bersama warga masyarakat di Desanya (Putih Doh,red) mencari lumai di sekitar pantai yang ada di daerahnya.
“Lumai sudah menjadi makanan tradisi masyarakat Lampung di daerah tempat tinggal saya. Hampir setiap hari kami mengkonsumsinya sebagai lalapan saat makan bersama nasi,”ujarnya.
Dia mengungkapkan, hingga saat ini, meski dirinya tidak lagi tinggal diderahnya (Tanggamus,red), namun dia masih sering mencari lumai di sekitar laut Kalianda, yang memang banyak terdapat tanaman lumai. Bahkan, dia sering menyempatkan diri mengambil lumai untuk dikirim ke daerah asalnya.
“Setiap keluarga saya datang dari Tanggamus, sudah pasti saya bawakan lumai untuk dibagi-bagikan ke para tetangga di sana. Sebab, saat ini tanaman lumai sudah sangat sulit di cari didaerah asal saya. Karena, menurut orang tua saya, laut di Tanggamus saat ini sudah tidak dangkal lagi,”pungkasnya.
Post a Comment