GuidePedia

0
Para Prajurit Cantik Dengan Keahlian Mempesona
Menjadi prajurit Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) tidaklah segampang membalikkan telapak tangan.
Sesuai mottonya, Kowad bukan mawar penghias taman tetapi melati pagar bangsa, dibutuhkan wanita berfisik kuat dan kemampuan yang mumpuni dalam segala bidang kemiliteran.

Sebab latihan Kowad tak jauh beda dengan prajurit TNI. Menembak, terjun payung, memburu musuh hingga melatih insting bertahan hidup.

Nah beberapa wanita yang menjadi prajurit Kowad berikut menceritakan pengalamannya.

Berikut ulasannya:

1. Penerjun payung cantik Serda Ni Putu 
Tak banyak kaum hawa yang bernyali besar melakukan terjun freefall (terjun payung) dari ketinggian 8.000 feet. Namun, tidak bagi Serda Kowad, Ni Putu Irma Purnama Dewi.

Wanita kelahiran 5 September 1990 Dili Timor-Timor ini mengaku awalnya tergugah mencintai olahraga ekstrem tersebut tahun 2011. Kala itu dirinya tengah menyaksikan demo freefall dan langsung terkagum-kagum melihat para penerjun payung tersebut.

"Pertama kali saya tertarik saat lihat demo terjun payung, kayaknya asik juga kalau ikutan. Ya sudah saya putuskan 2011 ikutan latihan di Batujajar Kopassus selama 1 bulan," kata Ni Putu kepada merdeka.com ketika ditemui di Lapangan Gatot, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (7/12).

Namun, wanita yang akrab disapa Putu tersebut, mengaku sempat ketakutan dan sangat tegang ketika pertama kali mencoba latihan terjun payung.

"Jujur waktu awal pertama terjun tegang dan takut banget, namanya juga manusia ya wajar takut dari ketinggian. Tapi dari awal saya punya niat dan tertarik menggeluti olahraga ini, rasa takut dan tegang saya jadiin motivasi dan tantangan. Alhamdulillah sekarang jadi rileks dan udah jadi hobi saya olahraga ini," ujarnya.

Jerih payah dan tekadnya yang bulat membuat wanita ini tergabung di Persatuan Terjun Payung Angkatan Darat (PTPAD) dan terbayarkan dengan segudang prestasi. Prestasi paling anyar adalah Medali Emas Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat yang berlangsung di Kabupaten Bekasi bulan November lalu, dalam kategori akurasi ketinggian 4.000 feet. Selain itu wanita berparas manis ini juga pernah menyabet juara dunia junior CSIM di Solo September 2014.

Namun, dari begitu banyaknya prestasi yang ditorehkannya itu, Putu mengaku paling berkesan melakukan terjun payung di Aceh.

"Waktu di Aceh 17 Agustus 2013 kemarin itu baru ngerasain terjun pakai senjata dan dibawa kontainer. Karena memang disuruhnya seperti itu buat antisipasi adanya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Nah, waktu sebelum terjun sampai ngebayangin, nanti pas terjun gimana ya kalau tiba-tiba ada yang nembak," imbuh Putu sambil tersipu malu.

2. Si ayu Serda Pebti yang lihai melacak jejak
Sebagai pagar bangsa dalam menjaga keutuhan NKRI, tak membuat Serda (K) Pebti Feryanti kehilangan penampilan feminimnya. Itu karena wajahnya yang ayu. Namun di balik senyum manisnya, Kowad IX Udayana, ini ternyata menyimpan segudang talenta.

Seperti kemampuan melacak jejak mengantarkan dirinya mewakili Kodam IX Udayana hingga ke negeri Ginseng, Korea Selatan.

"Ya kebetulan saat itu saya lolos untuk ajang orienteering (pencari jejak) tingkat Internasional," ungkap gadis kelahiran 24 Februari 1994 ini, Rabu (2/12).

Ditemui usai berlatih di lapangan Hubdam IX Udayana, dia mengaku sangat mencintai kegiatan mencari jejak. Selain banyak tantangan juga merasa puas jika mampu mengungkap temuan dalam mencari jejak.

"Baru-baru ini aja, awalnya tidak menyangka juga. Pastinya selama 12 hari di sana (Korsel) banyak pengalaman yang saya dapat sebagai anggota TNI," ungkapnya saat ditanya terkait pengalaman ikut turnamen internasional.

Pebti menceritakan kisahnya masuk TNI. Mengawali menjadi korp Kowad TNI tahun 2014 karena ikut-ikutan saja melihat teman mendaftar jadi anggota TNI.

Padahal saat itu, gadis kelahiran Desa Temenggung ini sudah mengenyam bangku kuliah pada semester tiga di sekolah tinggi guru di Yogyakarta, mengabil jurusan pengajar tingkat Sekolah Dasar.

"Saya sangat suka mengikuti kegiatan pengabdian. Waktu kuliah cari jurusan guru, ingin mengambdi sebagai pengajar. Tidak tahunya, Tuhan berikan saya kepercayaan mengabdi pada negara," Tegas Serda (K) Pebti.
 
3. Mantan model cantik sersan Eka
Imej Prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) adalah, kuat, hebat, dan berani. Melihat baret merah saja, orang sudah takut. Siapa sangka ada juga tentara Kopassus yang jelita.

Anggota Kopassus tersebut bernama Sersan Dua, Eka Patmawati. Dulunya wanita cantik ini adalah seorang model salah satu majalah di Jakarta. Demi menjadi tentara, Eka rela meninggalkan karirnya sebagai model.

"Saya sersan dua kurang lebih 2,5 tahun. Dari awal saya masuk pendidikan sekolah calon bintara (Secaba) umum. Lalu kita anggota Kowad, diseleksi dulu untuk menjadi Kowad (Korps wanita TNI AD) Kopassus," kata Sersan Eka kepada Merdeka.com di sela-sela HUT TNI, Selasa (16/4).

Eka bercerita, menjadi Kowad Kopasus dengan Kowad-Kowad yang lain sangat jauh berbeda. Namanya juga pasukan khusus, tentu latihannya juga jauh lebih berat. Prajurit wanita juga diperlakukan sama baik secara pendidikan maupun keseharian dengan Kopassus Pria.

"Jadi, dalam menempuh Baret, dari namanya saja, berani, benar dan berhasil dari baret merah itu sendiri jadi membutuhkan perjuangan yang sangat besar. Tidak hanya pria, kita Kowad Kopasus juga menunjukkan harus bisa seperti yang lainnya," tegas wanita berusia 24 tahun ini.

Eka mengaku betah berdinas. Sehari-hari dia bertugas sebagai staf pribadi Danjen Kopassus Mayjen Agus Sutomo. Sebagai tentara, disiplin pun jadi tuntutan.

"Meskipun hari libur atau di luar dari jam dinas kita dipanggil. Jadi, kita harus tetap standby. Tetap melaksanakan perintah atasan," katanya.

Sumber :
http://www.merdeka.com/peristiwa/para-prajurit-cantik-dengan-keahlian-mempesona/mantan-model-cantik-sersan-eka.html

Post a Comment

 
Top