Aksi blokir jalan Polres Lamsel terjunkan 174 personil
KALIANDA - Antisipasi aksi anarkis warga yang diantaranya
dengan melakukan aksi pemblokiran jalan di Dusun Sumur Induk, Desa Sumur
Kecamatan Ketapang Lampung Selatan, Kepolisian Resor Lampung Selatan
menyiagakan 174 personil. Personil tersebut beberapa diantaranya
ditempatkan di lokasi PT Batu Dewata Alam Persada (BDAP).
Kapolres Lampung Selatan AKBP Bayu Aji
di lokasi pemblokiran jalan tersebut mengatakan personil sebagian
ditempatkan mulai pagi untuk mencegah hal hal yang tak diinginkan.
Selain itu untuk mengamankan mediasi yang akan dilakukan pihak
perusahaan, unsur Uspika, koramil, warga.
"Selain untuk menjaga situasi tetap kondusif polisi juga akan menggunakan cara persuasif kepada warga agar mebuka jalan yang diblokir dari Rabu kemarin, " ungkap Bayu Aji kepada Lampungterkini, Kamis (7/11/2013).
Sehari sebelumnya Rabu (6/11) warga mulai melakukan aksi pemblokiran jalan. Warga mengaku kesal dengan aktivitas truk perusahaan batu split milik PT BDAP yang melintas di jalan warga Dusun Sumur Induk.Warga menuntut agar perusahaan tersebut berhenti beroperasi karena diannggap tidak peduli kepada warga. Akibatnya truk milik perusahaan yang biasanya beroperasi pun tak lagi melintas.
Bayu Aji mengungkapkan mediasi akan dilakukan warga, camat, pihak pemilik perusahaan. Dalam mediasi yang dilakukan Kapolres berharap akan ada titik temu antara warga dan pemilik perusahaan. Namun hingga siang hari pihak perusahaan bahkan tak ada di kantor perusahaan tersebut.
"Selain untuk menjaga situasi tetap kondusif polisi juga akan menggunakan cara persuasif kepada warga agar mebuka jalan yang diblokir dari Rabu kemarin, " ungkap Bayu Aji kepada Lampungterkini, Kamis (7/11/2013).
Sehari sebelumnya Rabu (6/11) warga mulai melakukan aksi pemblokiran jalan. Warga mengaku kesal dengan aktivitas truk perusahaan batu split milik PT BDAP yang melintas di jalan warga Dusun Sumur Induk.Warga menuntut agar perusahaan tersebut berhenti beroperasi karena diannggap tidak peduli kepada warga. Akibatnya truk milik perusahaan yang biasanya beroperasi pun tak lagi melintas.
Bayu Aji mengungkapkan mediasi akan dilakukan warga, camat, pihak pemilik perusahaan. Dalam mediasi yang dilakukan Kapolres berharap akan ada titik temu antara warga dan pemilik perusahaan. Namun hingga siang hari pihak perusahaan bahkan tak ada di kantor perusahaan tersebut.
Post a Comment