Menara Siger, Destinasi Wisata Lampung
KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Provinsi Lampung, Gatot
Hudi Utomo mengatakan kawasan Menara Siger di Kecamatan Bakauheni,
Kabupaten Lampung Selatan yang kebetulan letaknya strategis berada di
ujung selatan pulau Sumatera, akan dijadikan salah satu destinasi wisata
di provinsi itu.
Seorang pengunjung menggunakan
teropong sedang melihat pemandangan Selat Sunda di objek wisata Menara
Siger Bakauheni, Lampung Selatan. Objek wisata di ujung Pulau Sumatera
ini ramai pengunjung pada libur akhir tahun yang menawarkan berbagai
wahana menarik, terutama keindahan pemandangan laut dan pulau. (FOTA
ANTARA)
"Kami terus mengupayakan penambahan berbagai fasilitas pendukung agar tempat wisata sekaligus ikon Lampung ini banyak dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar daerah," katanya.
Ia mengatakan sejak tahun 2011 pengelolaan objek wisata Menara Siger diserahkan kepada Dinas Budpar maka sejak itu pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menambah fasilitas tempat wisata ini lebih menarik minat pengunjung sebagai salah satu tujuan wisata di Provinsi Lampung.
Kemudian, tempat wisata itu, nantinya akan menjadi salah satu tempat wisata yang lebih menarik karena saat ini sudah ada berbagai fasilitas pendukung seperti adanya jam matahari yang pertama kali ada di Pulau Sumatera dengan diameter lima meter, lalu juga ada wahana uji andrenalin seperti "Flying Fox' terpanjang di Provinsi Lampung mencapai 170 meter.
"Tempat wisata ini nanti akan dijadikan wisata edukasi yang bertema ilmu pengetahuan dan budaya," kata dia.
Lalu, untuk menikmati keindahan laut dan pulau-pulau di perairan Selat Sunda maka pihaknya mendatangkan dua buah teropong canggih yang berfungsi setelah pengunjung memasukan koin, dan jarak pandang bisa sampai seberang Pelabuhan Merak Banten jika kondisi cuaca cerah.
"Pengunjung bisa menikmati berbagai wahana yang kami sediakan di tempat ini meski sebagian masih dalam proses pembenahan, salah satunya 'trek jogging'," kata Gatot.
Selain itu, nantinya setiap kabupaten diberikan tempat di kawasan wisata itu untuk membuka stand yang mempromosikan keunggulan daerahnya masing-masing. Selain itu pihaknya juga menjaring pihak suasta yang berminat membuka usaha di kawasan yang berdekatan dengan Pelabuhan Bakauheni Lampung.
Sumber: Antara,
"Kami terus mengupayakan penambahan berbagai fasilitas pendukung agar tempat wisata sekaligus ikon Lampung ini banyak dikunjungi wisatawan dari dalam dan luar daerah," katanya.
Ia mengatakan sejak tahun 2011 pengelolaan objek wisata Menara Siger diserahkan kepada Dinas Budpar maka sejak itu pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menambah fasilitas tempat wisata ini lebih menarik minat pengunjung sebagai salah satu tujuan wisata di Provinsi Lampung.
Kemudian, tempat wisata itu, nantinya akan menjadi salah satu tempat wisata yang lebih menarik karena saat ini sudah ada berbagai fasilitas pendukung seperti adanya jam matahari yang pertama kali ada di Pulau Sumatera dengan diameter lima meter, lalu juga ada wahana uji andrenalin seperti "Flying Fox' terpanjang di Provinsi Lampung mencapai 170 meter.
"Tempat wisata ini nanti akan dijadikan wisata edukasi yang bertema ilmu pengetahuan dan budaya," kata dia.
Lalu, untuk menikmati keindahan laut dan pulau-pulau di perairan Selat Sunda maka pihaknya mendatangkan dua buah teropong canggih yang berfungsi setelah pengunjung memasukan koin, dan jarak pandang bisa sampai seberang Pelabuhan Merak Banten jika kondisi cuaca cerah.
"Pengunjung bisa menikmati berbagai wahana yang kami sediakan di tempat ini meski sebagian masih dalam proses pembenahan, salah satunya 'trek jogging'," kata Gatot.
Selain itu, nantinya setiap kabupaten diberikan tempat di kawasan wisata itu untuk membuka stand yang mempromosikan keunggulan daerahnya masing-masing. Selain itu pihaknya juga menjaring pihak suasta yang berminat membuka usaha di kawasan yang berdekatan dengan Pelabuhan Bakauheni Lampung.
Sumber: Antara,
Post a Comment