Apa Saja yang Pria Bualkan Soal Bercinta? Simak Hasil Survei Ini
Jakarta, Selama ini wanitalah yang kerap dituding
berpura-pura orgasme demi memuaskan suami saat berhubungan intim.
Padahal dari sebuah survei terbaru terungkap para prialah yang lebih
sering memalsukan orgasmenya. Bahkan survei ini mengatakan bukan hanya
itu yang pria bualkan soal seks.
Dari polling yang melibatkan lebih dari 1.200 pembacanya, surat kabar The Sunday Telegraph dari Australia berhasil mengungkap jika jumlah pria yang mengaku memalsukan orgasme ketika berhubungan sekual dengan istrinya mencapai 23 persen, padahal wanita yang melakukan hal ini hanyalah sebanyak 20,6 persen. Demikian dilansir Huffingtonpost, Selasa (12/11/2013).
Dari polling yang melibatkan lebih dari 1.200 pembacanya, surat kabar The Sunday Telegraph dari Australia berhasil mengungkap jika jumlah pria yang mengaku memalsukan orgasme ketika berhubungan sekual dengan istrinya mencapai 23 persen, padahal wanita yang melakukan hal ini hanyalah sebanyak 20,6 persen. Demikian dilansir Huffingtonpost, Selasa (12/11/2013).
Temuan ini pun menguatkan hasil survei lain dari AS yang mengatakan dari 1.080 pria, hampir satu dari empat orang mengaku berpura-pura mencapai klimaks di atas ranjang.
Yang tak kalah mengejutkan, dari survei yang sama juga diketahui pria tak hanya membual soal orgasme. Pria ternyata juga lebih cenderung berpura-pura mengatakan 'aku cinta padamu' di tengah-tengah seks. Jumlahnya mencapai 25,4 persen, dibandingkan dengan responden wanita yang berpura-pura bilang cinta yang jumlahnya hanya sebanyak 6,1 persen.
Dan dari separuh responden yang mengaku berpura-pura sedang mood bercinta dengan pasangannya, nyatanya sebagian besar didominasi oleh responden pria, yaitu 32,5 persen. Sedangkan pada wanita jumlahnya hanya 19,9 persen.
Lalu mengapa pria kerap berbohong untuk urusan ranjang? Debby Herbenick dari Center for Sexual Health Promotion, Indiana University menerangkan pria punya banyak motivasi di balik hal ini.
"Untuk urusan berpura-pura ini, pria dan wanita sebenarnya memiliki alasan serupa. Di antaranya membantu menaikkan ego pasangannya, agar perasaan pasangannya tidak tersakiti atau tersinggung, hingga ke hal sepele seperti mereka ingin segera mengakhiri hubungan seksual agar bisa cepat-cepat tidur," ungkap Debby.
Post a Comment