Sutono: Agroforesty Park Akan Dipenuhi Pohon Langka
KALIANDA, Program penanaman di kawasan Agroforesty Park
tersebut sebelumnya sudah diawali oleh Sekretaris Daerah Kabupaten
Lampung Selatan Ir Sutono. Bersama ratusan mahasiswa Institut Pertanian
Bogor asal Lampung Sutono melakukan penanaman berbagai jenis pohon
langka serta hampir punah.
Menurut Ir Sutono beberapa tanaman
langka tersebut sengaja ditanam kembali karena sudah sedikit orang yang
menanamnya. Sekdakab lamsel itu bahkan berharap akan ada
lembaga-lembaga lain yang memiliki kepedulian untuk menanam berbagai
jenis pohon di lokasi tersebut.
"Kita menyediakan lahan ini bekerjasama dengan Grand Elty. Bagi yang akan menanam silakan karena kawasan ini memang diperuntukkan untuk ditanami pohon, " ungkap Sutono, Selasa (12/11/2013).
Gagasan menjadikan kawasan seluas 30 hektar tersebut menurut Sutono mencontoh kebun raya Bogor serta kebun kebun raya lainnya. Dalam satu kawasan akan dijumpai berbagai jenis tanaman terutama tanaman tanaman yang sudah hampir punah, langka.
Sutono bahkan menjelaskan berbagai tanaman yang sebelumnya sudah ditanam bersama mahasiswa IPB diantaranya Damar, Matoa, Kluwek, Cendana, serta tanaman lainnya.
"Hari ini giliran organisasi guru yang melakukan penanaman pohon. Gerakan ini tak akan berhenti dan akan terus dilakukan, " ungkap Sutono yang juga ketua DPD Perhimpunan Tani (Perhiptani) Lampung Selatan ini.
Sutono mengungkapkan Perhiptani Lampung telah melakukan kerjasama dengan Grand Elty untuk pemanfaatan kawasan tersebut sebagai lokasi Agroforesty Park. Agroforestry ujar Sutono, merupakan gabungan ilmu kehutanan dan agronomi yang memadukan usaha kehutanan dengan usaha tanaman produksi, untuk menciptakan keselarasan antara intensifikasi pertanian dan pelestarian hutan.
Agroforestry park pertama di Lampung ini akan ditanami tanaman pangan seperti jagung dan umbiumbian, hortikultura, bunga-bungaan, tanaman perkebunan, tanaman hutan jenis langka, jati, jabon, sengon, buah-buahan, dan singkong. Selain itu berbagai jenis pohon langka.
Krakatoa Nirwana Resort sendiri merupakan merupakan kawasan resor terintegrasi seluas 350 hektare yang dikembangkan oleh Bakrieland Unit Usaha Hotels dan Resorts, berlokasi di Kalianda, Lampung Selatan.
"Kita menyediakan lahan ini bekerjasama dengan Grand Elty. Bagi yang akan menanam silakan karena kawasan ini memang diperuntukkan untuk ditanami pohon, " ungkap Sutono, Selasa (12/11/2013).
Gagasan menjadikan kawasan seluas 30 hektar tersebut menurut Sutono mencontoh kebun raya Bogor serta kebun kebun raya lainnya. Dalam satu kawasan akan dijumpai berbagai jenis tanaman terutama tanaman tanaman yang sudah hampir punah, langka.
Sutono bahkan menjelaskan berbagai tanaman yang sebelumnya sudah ditanam bersama mahasiswa IPB diantaranya Damar, Matoa, Kluwek, Cendana, serta tanaman lainnya.
"Hari ini giliran organisasi guru yang melakukan penanaman pohon. Gerakan ini tak akan berhenti dan akan terus dilakukan, " ungkap Sutono yang juga ketua DPD Perhimpunan Tani (Perhiptani) Lampung Selatan ini.
Sutono mengungkapkan Perhiptani Lampung telah melakukan kerjasama dengan Grand Elty untuk pemanfaatan kawasan tersebut sebagai lokasi Agroforesty Park. Agroforestry ujar Sutono, merupakan gabungan ilmu kehutanan dan agronomi yang memadukan usaha kehutanan dengan usaha tanaman produksi, untuk menciptakan keselarasan antara intensifikasi pertanian dan pelestarian hutan.
Agroforestry park pertama di Lampung ini akan ditanami tanaman pangan seperti jagung dan umbiumbian, hortikultura, bunga-bungaan, tanaman perkebunan, tanaman hutan jenis langka, jati, jabon, sengon, buah-buahan, dan singkong. Selain itu berbagai jenis pohon langka.
Krakatoa Nirwana Resort sendiri merupakan merupakan kawasan resor terintegrasi seluas 350 hektare yang dikembangkan oleh Bakrieland Unit Usaha Hotels dan Resorts, berlokasi di Kalianda, Lampung Selatan.
Post a Comment