GuidePedia

0
Dokter Jantung Singapura Prihatin Orang Indonesia Banyak Merokok

Penyakit jantung bisa menyerang siapa saja yang menjalani gaya hidup tidak sehat. Di mata seorang dokter jantung Singapura, sebagian besar orang Indonesia punya kerentanan tinggi terhadap penyakit ini karena gemar merokok.

"Indonesian people smoke a lot. So, stop smoking," pesan Dr Cumaraswamy Sivathasan, seorang konsultan bedah jantung dan pembuluh darah di sela seminar Mount Elizabeth Hospital's Annual Scientific Meeting di Mandarin Orchard, Singapura seperti ditulis Minggu (10/11/2013).

Selain menyarankan untuk stop merokok, Dr Sivathasan juga berpesan untuk menjaga pola makan sejak masih muda agar jantung senantiasa sehat. Asupan garam harus dibatasi karena bisa meningkatkan tekanan darah, dan akhirnya juga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Asupan gula juga harus dibatasi karena faktor lain yang meningkatkan risiko penyakit jantung adalah diabetes. Begitu pula lemak, karena bisa menyebabkan kelebihan berat badan. Oleh karena itu pula, olahraga teratur juga tak boleh ditinggalkan.

Dr Sivathasan mengatakan, jumlah penderita penyakit jantung terus meningkat dari tahun ke tahun. Salah satu penyebabnya adalah tekanan darah tinggi dan diabetes, yang terutama sekali disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat.

Di kawasan Asia saja, Dr Sivathasan memperkirakan ada sekitar 13 juta pasien baru penyakit jantung tiap tahunnya. Dari angka tersebut, sekitar 5 persen akan terus memburuk dan akhirnya membutuhkan transplantasi jantung untuk memperpanjang hidupnya.

"Jika tidak (dilakukan transplantasi jantung), risiko kematian meningkat dalam 8 bulan hingga 1 tahun berikutnya," kata Dr Sivathasan.

Terkait dengan kebiasaan merokok, Indonesia termasuk salah satu negara dengan reputasi buruk karena memiliki jumlah perokok terbanyak ke-3 setelah Cina dan India. Di Asia Tenggara, Indonesia juga menjadi satu-satunya negara yang belum menandatangani FCTC (Framework Convention on Tobacco Control).

Post a Comment

 
Top