GuidePedia

1
Zainudin menggeluti usaha pertanian beromzet jutaan rupiah
KALIANDA, Jika melintas di Jalan Lintas Sumatera tepatnya di depan Pesantren Ushuluddin, Desa Blambangan Kecamatan Penengahan terlihat deretan bangunan sederhana, nyaris tak ada yang permanen. Menjelang sore hari beberapa truk terbuka, truk box terlihat memuat berbagai komoditas hasil pertanian. Kendaraan kendaraan tersebut rata rata penuh dengan hasil bumi dari beberapa tempat di Kecamatan Penengahan, Kecamatan Palas untuk dikirim ke Pulau Jawa.

 
Salah satu warga yang menggeluti usaha jual beli hasil pertanian, perkebunan tersebut adalah Zaiunudin (40). Zainudin merasa beruntung memiliki lahan di dekat Jalan Lintas Sumatera. Ia membuat tempat penampungan di tepi Jalinsum sehingga ia  bisa mengumpulkan berbagai hasil pertanian, perkebunan siap angkut bila ada truk ekspedisi lewat.

"Setiap hari saya serta warga di sini selalu mengirim barang ke Jakarta. Biasanya sore hari sambil menunggu barang banyak yang kami beli dari petani di berbagai desa, " ujar Zainudin kepada Lampungterkini.co.id Selasa (12/11/2013).

Komoditas yang ia kirim Ke Jakarta terbanyak adalah pisang. Namun pada hari hari tertentu ia mengaku banyak mendapat permintaan kelapa muda apalagi bulan puasa.  Selain kelapa muda di hari biasa ia juga mengirimkan nangka muda, pisang, jengkol, petai serta hasil pertanian yang laku di Jakarta.

Tak hanya Zainudin, beberapa warga lainnya pun menjadi pengepul berbagai jenis komoditas pertanian. Tak terbilang banyaknya komoditas yang akan dikirim ke Jakarta, Pulau Jawa. Rata rata yang dikirim menurut Rohiman (34) adalah barang untuk dijual di pasar pasar tradisional di Jakarta.

Komoditas tersebut diantaranya pisang, kelapa, sayur mayur, petai, jengkol, jahe, kunyit, sawi, kacang panjang, kacang tanah, terong, cabai, tomat,  serta berbagai hasil kebun yang laku di jual di Jakarta.

Zainudin mengingat awalnya hanya dirinya yang mencoba membuat tempat penampungan di pinggir Jalinsum tersebut pada awal tahun 2005. Ia menyewa lahan tersebut kepada pemilik tanah sebagai tempat penampungan karena berada di pinggir jalan sementara rumahnya berada jauh di Palas. Namun beberapa teman yang melihat kesuksesannya menjadi pemasok komoditas pertanian, perkebunan tersebut  akhirnya mengikuti jejaknya.

"Kami memang sengaja tidak berkelompok di sini, karena lokasi yang strategis membuat beberapa teman juga bergabung membuat tempat penampungan di sini, " ungkap Zainudin.

Tanpa takut bersaing, tanpa komando beberapa warga lain menjadi pengepul kelapa baik kopra, kelapa muda, sayuran, buah-buahan. Tak heran beberapa bangunan mulai berjajar nyaris tiap sore ramai kendaraan berjajar  yang akan mengangkut komoditas tersebut ke Jakarta.

Zainudin serta beberapa pengepul lainnya mengaku bisa mendapatkan penghasilan hingga jutaan rupiah dari bisnisnya. Komoditas tersebut ia peroleh dari beberapa tempat di Kecamatan Palas, Kecamatan Penengahan kemudian dikumpulkan.  Bahkan kini lokasi tersebut seperti menjadi terminal agrobisnis mini yang tak pernah berhenti. Berkarung karung komoditas pertanian, perkebunan siap dikirim ke Pulau Jawa tiap sore.

Ditanya soal terminal agrobisnis yang digagas oleh pemerintah Zainudin mengaku menyambut baik. Namun ia mengaku lebih mudah melakukan transaksi di tempat tersebut. Awalnya sulit mencari kendaraan untuk mengangkut namun lama lama beberapa ekspedisi pun sudah menjadi langganan untuk membawa komoditas pertanian tersebut ke Jakarta.

"Pengiriman memakai jasa ekspedisi, setiap mobil kosong tujuan Jakarta siap mengangkut barang yang akan saya kirim ini dengan ongkos yang sudah disepakati, " ujarnya.

Tak hanya memiliki tempat pengepulan saja, Zainudin mengaku sudah memiliki saudara yang juga menjadi pengepul di Jakarta sehingga barang yang dikirim dari Lampung sudah memiliki tempat penampungan di Jakarta.

Post a Comment

 
Top