Masyarakat Adat Lampung Saibatin
Suku Saibatin mendiami daerah pesisir Lampung yang membentang dari
timur, selatan, hingga barat. Wilayah persebaran Suku Saibatin mencakup
Lampung Timur, Lampung Selatan, Bandar Lampung, Pesawaran, Tanggamus,
dan Lampung Barat.
Seperti juga Suku Pepadun, Suku Saibatin atau Peminggir menganut sistem kekerabatan patrilineal atau mengikuti garis keturunan ayah. Meski demikian, Suku Saibatin memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi.
Seperti juga Suku Pepadun, Suku Saibatin atau Peminggir menganut sistem kekerabatan patrilineal atau mengikuti garis keturunan ayah. Meski demikian, Suku Saibatin memiliki kekhasan dalam hal tatanan masyarakat dan tradisi.
“Saibatin” bermakna satu
batin atau memiliki satu junjungan. Hal ini sesuai dengan tatanan sosial
dalam Suku Saibatin, hanya ada satu raja adat dalam setiap generasi
kepemimpinan. Budaya Suku Saibatin cenderung bersifat aristokratis
karena kedudukan adat hanya dapat diwariskan melalui garis keturunan.
Tidak seperti Suku Pepadun, tidak ada upacara tertentu yang dapat
mengubah status sosial seseorang dalam masyarakat.
Ciri lain dari
Suku Saibatin dapat dilihat dari perangkat yang digunakan dalam ritual
adat. Salah satunya adalah bentuk siger (sigekh) atau mahkota pengantin
Suku Saibatin yang memiliki tujuh lekuk/pucuk (sigokh lekuk pitu). Tujuh
pucuk ini melambangkan tujuh adoq, yaitu suttan, raja jukuan/depati,
batin, radin, minak, kimas, dan mas. Selain itu, ada pula yang disebut
awan gemisir (awan gemisikh) yang diduga digunakan sebagai bagian dari
arak-arakan adat, diantaranya dalam prosesi pernikahan.
Post a Comment